Sejarah Museum Wayang Jakarta

Sejarah Museum Wayang Jakarta

Mediawana.com - Museum Wayang adalah sebuah museum yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat.

Kamu tau tidak? Museum Wayang merupakan salah satu museum yang paling populer di Jakarta loh. Alamat Museum Wayang tepat berada di sekitar Kota Tua Jakarta. 

Semua informasi dan sejarah sesuatu tentang wayang, mulai dari histori, jenis hingga edukasinya ada pada museum ini.

Kamu bisa banget loh berkunjung kesini untuk menambah wawasan ilmu kamu, biar makin banyak mengetahui informasi tentang sejarahnya.

Museum Wayang buka pada hari Selasa sampai Minggu, pada jam 09.00 s/d 17.00 WIB. Pengunjung hanya dimintai tarif masuk sebesar Rp 5.000 per orang. Untuk pelajar dikenakan tarif Rp 3.000. Sementara untuk anak-anak hanya dikenakan tarif Rp 2.000 per anak.

Bagaimana jika harga museum wayang untuk rombongan?

Berikut harga atau tiket masuk museum wayang.

Dewasa Rp 5.000
Mahasiswa Rp 3.000
Anak-anak/Pelajar Rp 2.000

Rombongan (minimal 30 orang)
Rombongan Dewasa Rp 3.750
Rombongan Mahasiswa Rp 2.250
Rombongan Anak-anak/Pelajar Rp 1.500

Sejarah Museum Wayang 

Infomasi yang diambil dari laman resmi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Museum Wayang awalnya merupakan sebuah gereja yang didirikan oleh kelompok kolonial Belanda VOC pada tahun 1640-an. Kemudian gedung ini diberi nama dengan “de oude Hollandsche Kerk".

De Hollandsche Kerk merupakan arti dari sebuah gereja tua yang terletak di Heerenstraat (sekarang Jalan Pintu Besar Utara).

Gedung ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan dan sedikit renovasi. Yang awalnya bangunan ini bernama De Oude Hollandsche Kerk ("Gereja Lama Belanda") dan dibangun pertama kali pada tahun 1640. 

Dan kemudian pada Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama.

Kemudian gedung dijadikan museum pada tahun 1939 dengan nama "Oude Bataviasche Museum" oleh "Stichting Oud Batavia" atau Lembaga Batavia Lama.

Dan kemudian setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1954 gedung ini diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia.

Selang waktu berlalu gedung ini mengalami transisi kembali gedung kemudian diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 1962.

Pada 13 Agustus 1975, Museum Wayang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Bapak Ali Sadikin. Seiring perkembangan koleksi dan hibah dari Bapak H. Probosutejo, perluasan bangunan Museum Wayang dilakukan untuk menambah tata pamer koleksi agar wayang lebih dikenal oleh masyarakat.

Maka karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat museum yang didedikasikan untuk pelestarian dan perkembangan pewayangan dan pedalangan di Indonesia.

Kamu dapat mempelajari sejarah dan budaya mengenai wayang yang ada di indonesia, mulai dari sejarahnya, jenis-jenisnya, dan informasi lengkap mengenai wayang itu sendiri.

Gimana nih, kamu mau ke museum wayang, selain kamu dapat jalan-jalan kesana, kamu akan mendapatkan wawasan yang luas loh.

Semoga artikel ini dapat membantu pengetahuan kamu dan juga admin. Terima kasih

 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال